Saturday 26 November 2016

Cara Instalasi SSH Server dan Putty di Debian

  No comments
       Sebelumnya saya sudah membagikan bagaimana perintah dasar Debian ,kali ini saya akan membagikan tentang cara instalasi SSH server dengan Putty di Debian. Sebelumnya saya akan menjelaskan sedikit tentang apa itu ssh Server.
       Secure shell atau SSH adalah protokol jaringan yang memungkinkan pertukaran data melalui saluran aman antara dua perangkat jaringan. SSH banyak digunakan pada sistem berbasis Linux dan Unix untuk mengakses akun shell, SSH dirancang sebagai pengganti telnet dan shell remote tak aman lainnya, yang mengirim informasi terutama kata sandi dalam bentuk teks sederhana yang membuatnya mudah untuk dicegat. Enkripsi yang digunakan oleh SSH menyediakan kerahasiaan dan integritas data melalui jaringan yang tidak aman seperti internet.



Source : Ardian

Perintah Dasar Linux Debian

  No comments
     
Gambar 1. Debian Logo
          Oke,kali ini saya akan membagikan bagaimana perintah dasar Debian. Debian sendiri adalah Sistem Operasi berbasis Linux yang kode programnya terbuka atau disebut closedsource. Debian sendiri sangat cocok untuk digunakan sebagai OS server.dari segi keamanannya Debian ini tidak perlu ditanyakan lagi. Ratusan fitur didalam OS Debian ini membuat banyak pengguna tertarik untuk memakainya. berikut perintah dasar debian.

PROXY SERVER DENGAN SQUID

  No comments


A.    TUJUAN
Setelah melakukan praktik ini siswa diharapkan dapat:
1.      Mengerti yang dimaksud dengan Squid
2.      Membuat transparat proxy
3.      Dapat memblok situs dan kata yang diinginkan

B.     DASAR TEORI
      Squid adalah sebuah daemon yang digunakan sebagai proxy server dan web cache. Squid memiliki banyak jenis penggunaan, mulai dari mempercepat server web dengan melakukan caching permintaan yang berulang-ulang, caching DNS, caching situs web, dan caching pencarian komputer di dalam jaringan untuk sekelompok komputer yang menggunakan sumber daya jaringan yang sama, hingga pada membantu keamanan dengan cara melakukan penyaringan (filter) lalu lintas. Meskipun seringnya digunakan untuk protokol HTTP dan FTP, Squid juga menawarkan dukungan terbatas untuk beberapa protokol lainnya termasuk Transport Layer Security (TLS), Secure Socket Layer (SSL), Internet Gopher, dan HTTPS. Versi Squid 3.1 mencakup dukungan protokol IPv6 dan Internet Content Adaptation Protocol (ICAP).
Squid pada awalnya dikembangkan oleh Duane Wessels sebagai "Harvest object cache", yang merupakan bagian dari proyek Harvest yang dikembangkan di University of Colorado at Boulder. Pekerjaan selanjutnya dilakukan hingga selesai di University of California, San Diego dan didanai melalui National Science Foundation. Squid kini hampir secara eksklusif dikembangkan dengan cara usaha sukarela.
Squid umumnya didesain untuk berjalan di atas sistem operasi mirip UNIX, meski Squid juga bisa berjalan di atas sistem operasi Windows. Karena dirilis di bawah lisensi GNU General Public License, maka Squid merupakan perangkat lunak bebas.

Web proxy

     Caching merupakan sebuah cara untuk menyimpan objek-objek Internet yang diminta (seperti halnya data halaman web) yang bisa diakses melalui HTTP, FTP dan Gopher di dalam sebuah sistem yang lebih dekat dengan situs yang memintanya. Beberapa penjelajah web dapat menggunakan cache Squid lokal untuk sebagai server proxy HTTP, sehingga dapat mengurangi waktu akses dan juga tentu saja konsumsi bandwidth. Hal ini sering berguna bagi para penyedia layanan Internet untuk meningkatkan kecepatan kepada para pelanggannya, dan LAN yang membagi saluran Internet. Karena memang bentuknya sebagai proxy (ia berlaku sebagaimana layaknya klien, sesuai dengan permintaan klien), web cache bisa menyediakan anonimitas dan keamanan. Tapi, web cache juga bisa menjadi masalah yang signifikan bila melihat maslah privasi, karena memang ia dapat mencatat banyak data, termasuk URL yang diminta oleh klien, kapan hal itu terjadi, nama dan versi penjelajah web yang digunakan klien serta sistem operasinya, dan dari mana ia mengakses situs itu.
Selanjutnya, sebuah program klien (sebagai contoh adalah penjelajah web) bisa menentukan secara ekplisit proxy server yang digunakan bila memang hendak menggunakan proxy (umumnya bagi para pelanggan ISP) atau bisa juga menggunakan proxy tanpa konfigurasi ekstra, yang sering disebut sebagai "Transparent Caching", di mana semua permintaan HTTP ke jaringan luar akan diolah oleh proxy server dan semua respons disimpan di dalam cache. Kasus kedua umumnya dilakukan di dalam perusahaan dan korporasi (semua klien berada di dalam LAN yang sama) dan sering memiliki masalah privasi yang disebutkan di atas.
Squid memiliki banyak fitur yang bisa membantu melakukan koneksi secara anonim, seperti memodifikasi atau mematikan beberapa field header tertentu dalam sebuah permintaan HTTP yang diajukan oleh klien. Saat itu terpenuhi, apa yang akan dilakukan oleh Squid adalah tergantung orang yang menangani komputer yang menjalankan Squid. Orang yang meminta halaman web melalui sebuah jaringan yang secara transparan yang menggunakan biasanya tidak mengetahui bahwa informasi semua permintaan HTTP yang mereka ajukan dicatat oleh Squid.


C.     ALAT DAN BAHAN
Nama
Spesifikasi
Jumlah
Komputer
Pentium 4
1
System Operasi
Linux Debian
1
Kabel LAN
Cross
1
Lan Card
SMC
1

D.    LANGKAH KERJA
1.      Pertama menginstall paket ‘Squid’ bawaan dari repository debian, jika belum ada. Dengan cara masuk ke root kemudian ketikkan perintah:
debian:/home/debian# apt-get install squid

2.      Setelah selesai menginstall ‘squid’, kemudian mengcopy squid.conf dan member nama copyannya dengan nama squid.conf.bak, dengan perintah:
squid.conf.bak digunakan untuk menyimpan settingan defaultnya  
debian:/home/debian# cp /etc/squid/squid.conf /etc/squid/squid.conf.bak

3.      Untuk mengedit dapat menggunakan ‘nano, pico, vi’,  setelah mengcopy squid.conf, kemudian edit squid.conf yang terletak di directory /etc/squid/squid.conf dengan perintah:
debian:/home/debian# nano /etc/squid/squid.conf

4.      Tampilan squid pada tampilan pico editor (tampilan didalam edit squid.conf)




5.      Di dalam squid.conf mengubah configurasi port menjadi transparent dengan cara mengetikkan http_port 3128, seperti gambar di bawah ini:


6.       Selanjutnya mencari cache_mem digunakan untuk menentukan berapa besar memory yang digunakan oleh squid. Besar memory yang digunakan adalah 1/3 dari kapasitas RAM yang dipakai. Dengan cara mengetikkan cache_mem 128

7.      Selanjutnya menghilangkan tanda ‘# ‘ seperti pada gambar di bawah ini:


8.      Kemudian menghilangkan tanda ‘#’ pada access_log
#Default:
 Cache_access /var/log/squid/access.log

9.      Kemudian menghilangkan tanda ‘#’ pada cache_log


10.  Juga menghilangkan tanda’#’ pada cache_store_log


11.  Selanjutnya mengatur letak dan ukuran direktori dimana squid menyimpan cache-nya. Mencari cache_dir kemudian mementukan nilai pada cache_dir tersebut.


12.  Mencari cache_mgr, digunakan untuk mendefinisikan email address dari Cache Manager Squid.


13.  Mengubah parameter visible_hostname, fungsinya agar jika terjadi error (memberikan informasi nama proxy dan client saat tidak dapat mengakses halaman web) squid dapat menemukan hostname yang valid.

14.  Untuk mempercepat proses restart squid


15.  Menambahkan scripts untuk memblokir situs, secript ditambahkan dibawah acl CONNECT method CONNECT


16.  Melakukan setting agar memperbolehkan akses situs dengan cara:
Deny = melarang/blog
Allow = memperbolehkan

17.  Mengisikan alamat url yang ingin diblok/dilarang, dengan cara:

Kemudian masuk ke dalam url.txt dan mengetikkan url yang akan diblok


18.  Memasukkan kata-kata yang akan diblok/dilarang dengan cara:

Kemudian masuk ke dalam key.txt dan mengetikkan kata-kata yang tidak diperbolehkan untyuk diakses


19.  Memasukkan pengecualian yang akan diblok, dengan cara:

Kemudian masuk ke dalam ex.txt dan mengetikkan kata-kata pengecualian


20.  Setelah memasukkan situs, kata, dan kata pengecualian, selanjutnya buat swap untuk squid


21.  Langkah terakhir yaitu melakukan restart squid, dengan perintah;


22.  REDIRECT port 80 ke port 3128 dengan perintah:
#iptables –t nat –A PREROUTING –s 192.168.16.0/24 –d 0.0.0.0/24 –p tcp –dport 80 –j REDIRECT –to-port 3128

23.  Kemudian simpan dengan perintah:S
debian:/home/debian# iptables-save

24.  Untuk melihat akses client dapat menggunakan perintah:
debian:/home/debian# tail –f /var/log/squid/access.log

25.  Agar settingan iptables dan ip_forward tidak hilang saat terjadi reboot. Maka menambahkan konfigurasi ip_tables dan redirect port pada etc/rc.local agar dapat diload waktu pertama booting.

26.  Tes koneksi ke www.facebook.com, yang tadi situs tersebut telah diblok atau tidak dapat diakases.



27.  Tes koneksi ke www.google.com yang mana situs tersebut diperbolehkan diakses.


E.     KESIMPULAN
1.      Dalam melakukan squid ini, kita dapat melakukan pemblokiran situs tertentu dengan mengetikan alamat situs website, ataupun kata-kata tertentu yang dapat di blokir.
2.      Kita juga dapat memilih komputer mana saja yang akan kita blok, dengan perintah http_access allow/deny lan


Saturday 20 February 2016

Cara Menggerakkan Kursor Tanpa Mouse

  No comments

(Source from google)
Kalau di pikir pikir sepertinya gak mungkin ya masa tanpa mouse bisa menggerakan kursor,Kalau ente gak percaya bisa dicoba tipsnya tapi ane gak tanggung jawab karena ian gak tahu cara balikin seperti semula…:v Bagi yang ingin mencoba bisa mengikuti cara di bawah ini !!


  1. Tekan tombol ALT(sebelah kiri)+Shift(sebelah kiri)+NumLock secara bersamaan. Cara ini akan memunculkan windows MouseKeys.
  2. Selanjutnya klik tombol Settings, beri tanda centang pada pilihan Use MouseKeys.
  3. Nah sampai disini fungsi mousekeys sudah aktif.
  4. Silahkan coba menggerakkan kursor menggunakan tombol-tombol angka di keypad numerik.
  5. Angka 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, dan 9 digunakan untuk menggerakkan kursor ke atas, bawah, samping kanan/kiri, dan ke arah diagonal.
  6. Sedangkan angka 5 berfungsi seperti tombol “klik” pada mouse.
  7. Untuk “drag & drop” gunakan kombinasi angka dengan tombol “insert”.

Selamat mencoba semoga bisa membantu sobat ketika mousenya rusak… :v

Monday 25 January 2016

Software Pengganti Microsoft Office Terbaik 2016

  2 comments

Aplikasi Office Suite Berbasis Desktop

1. WPS Office ( Dahulu bernama Kingsoft Office )

WPS Office ( dahulu memiliki nama Kingsoft Office ) adalah salah satu aplikasi pengganti Microsoft Office terbaik. WPS Office didalam office Suite-nya sudah termasuk Writer ( pengganti Word ), Presentation ( pengganti powerpoint ) dan Spreadsheet ( pengganti Excel ) hampir sama dengan versi Microsoft Office Home & Student Edition. WPS Office juga memiliki kelebihan dibandingkan software alternatif office lainnya yakni :

- Terdapat versi Free yang mampu mengolah dokumen seperti Microsoft Office.
- Ukurannya lebih kecil berkisar 60 MB.
- Memiliki tab layaknya browser. Tab ini tidak dimiliki oleh Microsoft Office.
- Support format file Microsoft Office, jadi tidak perlu khawatir lagi apabila kalian ingin mengerjakan file dari Microsoft Office ke WPS Office.

Tampilan WPS Office
Selain itu WPS Office juga tidak terlalu berat untuk digunakan, sangat cocok digunakan untuk keperluan basic seperti mengedit dokumen, mengolah data tabel dan membuat presentasi. Tampilan WPS Office juga cukup cantik dan ramah untuk pengguna.

2. LibreOffice

LibreOffice adalah aplikasi Office Suite berbasis freeware dan open-source. LibreOffice juga memiliki 6 buah fitur yang dibawa dalam paket softwarenya yakni, Writer, Calc, Impress, Draw, Math dan Base.

Kalian juga tidak harus membayar hingga berjuta-juta rupiah untuk menggunakan LibreOffice, karena LibreOffice diberikan secara gratis dan dapat digunakan seumur hidup ! Tampilannya juga cukup bagus dan tidak terlalu sulit.
Tampilan LibreOffice
Jangan khawatir soal ukuran file LibreOffice, yang jelas aplikasi selengkap LibreOffice hanya memiliki ukuran 200 MB saja, kalian pun dapat menggunakannya selamanya. Oh iya, hal terbaik dari LibreOffice adalah LibreOffice sudah support Bahasa Indonesia !

3. Apache OpenOffic

Apache OpenOffice dan LibreOffice dahulu merupakan satu induk sebelum mereka berpisah. Apache OpenOffice memiliki fitur yang kurang lebih sama dengan LibreOffice. Tentunya didalam Apache OpenOffice kalian tetap dapat mengerjakan menulis dokumen, mengerjakan database, membuat presentasi, mengedit tabel dan sebagainya.

Tampilan OpenOffice
Apache OpenOffice juga berbasi OpenSource dan Free digunakan selamanya tanpa ada biaya tambahan apapun ! Selain itu Apache OpenOffice juga sudah support file untuk Microsoft Office.

4. SoftMaker FreeOffice

Nah, salah satu alternatif Microsoft Office lainnya yakni SoftMaker FreeOffice. SoftMaker FreeOffice memiliki fitur yang hampir sama dengan WPS Office. SoftMaker FreeOffice sudah termasuk TextMaker, PlainMaker dan Presentations.

Kelebihan dari SoftMaker adalah sudah support format file terbaru Microsoft Office 2007, 2010 dan 2013 yakni *Docx. Kalian juga bisa membuat file PDF langsung dari SoftMaker FreeOffice.

Aplikasi Office Berbasis Web-Based

Selain 4 software office suite diatas, ada juga beberapa alternatif Microsoft Office berbasis Web, tentunya untuk menggunakan aplikasi ini kalian membutuhkan koneksi internet.

5. Google Docs

Google Docs adalah aplikasi office berbasis web-based buatan Google. Enaknya dari Aplikasi berbasis Web-Based, kalian tidak perlu menghabiskan ruang harddisk PC kalian dengan banyak. Cukup menggunakan Google Chrome dan koneksi internet, kalian bisa menggunakan Google Docs.

Tampilan Google Docs
File yang kalian simpan pun akan secara otomatis tersimpan di Google Drive. Sangat cocok buat kalian yang tidak mau ribet dan membutuhkan mengedit dokumen dengan cepat dan mudah.

6. Zoho Docs

Sama seperti Google Docs yang, Zoho Docs juga berbasis web-based. Zoho Docs membagi beberapa versi dan salah satu versi gratisnya menawarkan ruang penyimpanan gratis sebesar 5 GB ! ukuran yang cukup besar untuk menyimpan dokumen saja. Zoho Docs sudah termasuk Word Processor, Spreadsheet Tool, Presentation Tool untuk membantu pekerjaan dokumen kalian.


Source : http://www.software182.com/2015/04/software-pengganti-microsoft-office.html#axzz3yG4FrPKH